Kulitnya sawo matang,
Dia nampak pemalu, tangannya penuh luka,
Dia mengukir batu, anak si pengukir
Dia bangga dengannya tapi mengapa kau ketawa?
Tidak, jangan hakimi dia,
Kau yang tidak tahu ,
Pening dan kerja keras,
Kau berpura-pura gembira , kau gadaikan kebaikan diri,
Dia, dialah seluruh duniaku bahkan lebih dari itu
Sendirian aku laungkan namanya di saat putera datang,
Dan segalanya musnah, bila dia tiada lagi disisi
Aku terlalu ingin katakan padanya tapi ku tak punya keberanian
Dia membuatku
Berputar dalam kekosongan, kosong
Berputar dalam kekosongan, kosong
Berputar dalam kekosongan, dia membuatku berputar
dalam kekosongan, kosong, kosong
Berputar dalam kekosongan, dia membuatku berputar
Berputar dalam kekosongan
Siapa boleh beritahukan ku apa yang terjadi?
Sejak dia pergi, ku tak mampu bangkit kembali
Yang tinggal hanya sebuah kenangan, air mata masa silam
Terperangkap di mataku, tak ingin pergi
Oh tidak, jangan ketawa
Kau yang tidak tahu
Pening dan deritanya
Mereka semua adalah palsu, mereka tidak hirau hati dan perasaan
Dia, dia seluruh duniaku bahkan lebih dari itu
Ku harap dapat bertemu dengannya, di sana di alam abadi
Bantulah aku, segalanya musnah sejak dia pergi
Tahukah engkau kekasihku, pahlawanku yang indah.
Kau membuatku
Berputar dalam kekosongan, kosong
Berputar dalam kekosongan, kosong
Berputar dalam kekosongan, dia buatku berputar
dalam kekosongan, kosong, kosong
Berputar dalam kekosongan, dia buatku berputar
Berputar dalam kekosongan
Dia membuatku berputar dalam kekosongan
berputar dalam kekosongan, berputar dalam kekosongan
Dia membuatku berputar dalam kekosongan,
berputar dalam kekosongan, berputar dalam kekosongan
berputar dalam kekosongan, dia membuatku berputar
Berputar dalam kekosongan