Kenakan pakaian terbaikku, aku ingin mengesankan
Aku berdandan, sedikit saja
Ikat rambutku dengan pita, memakai celana dalam yang cantik
Berharap kau akan melepaskannya
Tidak tahu sopan santun, tapi
Aku terikat ke kursiku, dan bukan karena kamu tampan
Kamu berkharisma, sampai
Kamu melihat kesempatanmu untuk membunuh, kesempatanmu untuk menggoreskan sejarah
Kamu langsung mengambil pisaumu, dan aku bersiap untuk mati
Bilah pisaumu berkilauan
Kamu menatap mataku dan mengubah gas menjadi tinggi
Menyalakan api membara, kamu heran mengapa
Aku takut akan api
Kamu heran mengapa kamu selalu membuat gadis menangis
Maskaraku berantakan, perkataan kasar untuk putrimu
Lelaki, kamu dan janji-janjimu
Bila tujuanmu adalah untuk mencintai, kamu sungguh telah gagal
Kini kamu hanya akan punya kenangan
Kamu langsung mengambil pisaumu, dan aku bersiap untuk mati
Bilah pisaumu berkilauan
Kamu menatap mataku dan mengubah gas menjadi tinggi
Menyalakan api membara, kamu heran mengapa
Aku takut akan api
Kamu heran mengapa kamu selalu membuat gadis menangis
Lelaki, kamu menarikku kembali
Aku lapar akan cintamu (yang buruk)
Namun, akankah seseorang menemukanku bergantung dari atap
Bergantung dari setiap kata-katamu
Kamu langsung mengambil pisaumu, dan aku bersiap untuk mati
Bilah pisaumu berkilauan
Kamu menatap mataku dan mengubah gas menjadi tinggi
Menyalakan api membara, kamu heran mengapa
Aku takut akan api
Kamu heran mengapa kamu selalu membuat gadis menangis