Di telepon umum kucoba tuk hubungimu
Seluruh uang recehku kuhabiskan untukmu
Kemana saat-saat itu telah hilang
Kasih, semua ini salah
Di mana rencana-rencana kita berdua dulu?
Yeah, kusadari sulit tuk mengingat
Siapa kita dahulu
Lebih sulit lagi tuk bayangkan
Bahwa kau tak lagi di sampingku
Kau bilang sudah terlambat tuk perbaiki
Tapi apakah juga terlambat tuk mencoba?
Dan dengan waktu yang kau siakan
Semua jembatan kitapun runtuh
Telah kusiakan malam-malamku
Kau padamkan lampu
Kini aku lumpuh
Masih terjebak pada saat itu
Ketika kita menyebutnya cinta
Namun mentari pun tenggelam di surga
Di telepon umum kucoba tuk hubungimu
Seluruh uang recehku kuhabiskan untukmu
Kemana saat-saat itu telah hilang
Kasih, semua ini salah
Di mana rencana-rencana kita berdua dulu?
Andai akhir cerita ala dongeng memang ada
Pasti masih kudekap dirimu seperti ini
Tapi semua dongeng itu hanya omong kosong
Jika kudengar lagu cinta lagi, aku pasti akan muntah
Kau berpaling pada hari esok
Karena kau lupa hari kemarin
Kuberi kau cintaku
Namun kau buang begitu saja
Jangan kau harap aku 'kan baik-baik saja
Aku tak berharap kau peduli
Aku tahu telah katakan ini sebelumnya
Semua jembatan kitapun runtuh
Telah kusiakan malam-malamku
Kau padamkan lampu
Kini aku lumpuh
Masih terjebak pada saat itu
Ketika kita menyebutnya cinta
Namun mentari pun tenggelam di surga
Di telepon umum kucoba tuk hubungimu
Seluruh uang recehku kuhabiskan untukmu
Kemana saat-saat itu telah hilang
Kasih, semua ini salah
Di mana rencana-rencana kita berdua dulu?
Andai akhir cerita ala dongeng memang ada
Pasti masih kudekap dirimu seperti ini
Tapi semua dongeng itu hanya omong kosong
Jika kudengar lagu cinta lagi, aku pasti akan muntah
Kini aku di telepon umum
Bung atasi masalah itu
Kan kuhabiskan semua uang ini
Saat kau duduk-duduk dan bertanya-tanya
Kenapa bukan dirimu yang muncul dari nol
Berusaha dari bawah
Kini saat kau melihatku, aku sudah mengagumkan
Dan semua mobilku bisa dinyalakan dengan menekan sebuah tombol
Kau bilang padaku peluang yang kulewatkan atau apapun sebutanmu
Masukkan nomor itu ke telponku, jadi kau takkan pernah bisa menghubunginya
Tak butuh namaku dalam pertunjukanku, Kau boleh menyebut aku sedang mengacau
Ssst, betapa memalukannya terpilih
Kau bermain sungguh bagus tapi kau kalah di saat-saat terakhir
Maka kau bicara tentang siapa yang kau lihat di puncak
Atau apa yang mungkin bisa kau lihat, Namun menyedihkan karena semua sudah berakhir
Khayalan berakhir valet membuka pintu
Wiz akan pergi, dapatkan apa yang kau cari
Kini tanyakan padaku siapa yang mereka inginkan
Hingga kau bisa pergi dan membawa omong kosongmu itu
Di telepon umum kucoba tuk hubungimu
Seluruh uang recehku kuhabiskan untukmu
Kemana saat-saat itu telah hilang
Kasih, semua ini salah
Di mana rencana-rencana kita berdua dulu?
Andai akhir cerita ala dongeng memang ada
Pasti masih kudekap dirimu seperti ini
Tapi semua dongeng itu hanya omong kosong
Jika kudengar lagu cinta lagi, aku pasti akan muntah