Ketika kau menggenggamku
Betapa kau mengendalikan diriku
Kau mengikat dan menundukanku
Dengan segala cara yang kau mau
Pastinya mudah bagimu
Tuk mencintai hal yang kau lakukan
Tapi hanya sebuah masa lalu bagimu
Yang aku tak pernah bisa jadi bagiannya
Dan aku tak pernah tahu
Apakah ku harus tinggal atau pergi
Karena permainan yang kau mainkan
Seakan membuatku menjauh
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya
Ciuman dan belaian
Hanyalah sedikit ujian, sayang
Dari cinta yang lebih ditegaskan
Di antara seorang pria dan wanita
Maka jika cinta itu kekal
Bukankah itu yang kau minta
Aku harus menyampaikannya
Aku bangga karena aku bisa bersikap
Aku tak bisa terus menebak
Karena itu hanya mengacaukan
Dengan rasa bangga
Maka tuliskanlah ini dari waktu ke waktu
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya
Aku agak sedikit kuno
Tapi ini lebih dari sekedar ketertarikan fisik
Reaksi awalku adalah;
Sayang, berikan aku cinta
Bukan sebuah faksimili tentang :
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya
Jangan mencintaiku untuk kesenangan semata
Biarlah aku menjadi satu-satunya milikmu
Cintai aku untuk satu alasan
Biarlah cinta yang menjadi alasannya