1.
Aku menangisi deraan nasib
Dengan mata yang dibasahi air mata,
Semua anugerah yang diberikan olehnya
Telah dicabut dariku.
Sungguh, sesuai peribahasa:
"Nasib bagai rambut di kepala seseorang,
Tapi saat kau mencoba mengambilnya
Dia berubah menjadi botak."*
2.
Di takhta Nasib
Dulu aku duduk dengan tegak,
Makmur dan
Dimahkotai dengan bunga;
Aku bisa saja berhasil
Bahagia dan diberkati,
Tapi sekarang aku jatuh dari puncak
Tanpa harga diri sedikitpun.
3.
Roda Nasib berputar:
Aku jatuh dengan penuh aib;
Seorang lagi dinaikkan;
Tinggi menuju langit
Sang Raja baru duduk di atas puncak -
Biarlah ia takut dengan kehancuran!
Karena di bawah poros roda Nasib tertulis:
"Ratu Hecuba"**