Hai, Ayah
Aku sedang menulis (surat) untukmu
Bukan untuk memberitahumu, bahwa aku masih membencimu
Hanya untuk bertanya padamu
Apa yang engkau rasakan
Dan bagaimana kita berantakan
Bagaimana ini berantakan
Apakah engkau bahagia di luar sana di alam raya ini?
Apakah engkau memikirkan putera-puteramu?
Apakah engkau merindukan gadis kecilmu?
Saat engkau membaringkan kepalamu
Bagaimana engkau tidur di malam hari?
Pernahkah engkau bertanya-tanya apakah kami semua baik-baik saja?
Tapi kami baik-baik saja
Kami baik-baik saja
:
Jalan panjang dan keras tanpamu di sisiku
Mengapa engkau tak ada disana di setiap malam kami menangis
Engkau menghancurkan hati ibuku
Engkau menghancurkan anak-anakmu demi hidupmu sendiri
Itu tak baik-baik saja
Tapi kami baik-baik saja
Aku ingat dahulu, engkau pahlawan di mataku
Namun itu hanya kenangan masa laluku yang hilang
Aku habiskan bertahun-tahun untuk belajar bagaimana cara bertahan hidup
Kini, aku menulis (surat) hanya untuk memberitahumu bahwa aku masih hidup
Hari-hari yang kujalani begitu dingin, begitu lapar
Penuh kebencian
Aku begitu marah
Bekas luka ini menusuk dalam badan yang bertato ini
Itulah yang akan kubawa, ke alam kuburku
Tapi aku baik-baik saja
Aku baik-baik saja
:
Jalan panjang dan keras tanpamu di sisiku
Mengapa engkau tak ada disana di setiap malam kami menangis
Engkau menghancurkan hati ibuku
Engkau menghancurkan anak-anakmu demi hidupmu sendiri
Itu tak baik-baik saja
Tapi kami baik-baik saja
Aku ingat dahulu, engkau pahlawan di mataku
Namun itu hanya kenangan masa laluku yang hilang
Aku habiskan bertahun-tahun untuk belajar bagaimana cara bertahan hidup
Kini, aku menulis hanya untuk memberitahumu bahwa aku masih hidup
Ya, aku masih hidup
Kadangkala
Aku memaafkan
Ya dan saat ini
Aku akan mengakui
Bahwa aku merindukanmu, katakan aku merindukanmu
:
Jalan panjang dan keras tanpamu di sisiku
Mengapa engkau tak ada disana di setiap malam kami menangis
Engkau menghancurkan hati ibuku
Engkau menghancurkan anak-anakmu untuk kehidupanmu
Itu tak baik-baik saja
Tapi kami baik-baik saja
Aku ingat dahulu, engkau pahlawan di mataku
Namun itu hanya kenangan masa laluku yang hilang
Kini, aku menulis hanya untuk memberitahumu bahwa aku masih hidup
Dan kadangkala
Aku memaafkan
Dan saat ini
Aku akan mengakui, bahwa aku merindukanmu, aku merindukanmu
Hai, Ayah